Sabtu, 10 April 2010

UNSUR MANIFESTASI

malam semakin larut dan tua di bawah purnama,kelelapan membentangkan pakaiannya di atas wajah bumi,dari tangkai waktu yang usut aku bangkit dari ranjang tidurku lalu berjalan ke arah pantai dan bangunan lirih, "laut tak pernah tidur dan dalam setiap terjaganya ada lipur bagi jiwa-jiwa yang lara".
setibanya aku di pantai,tampak halimun dari pegunungan telah menutupi daerah sekitarnya seperti sebuah selubung yang menghiasi wajah darah mudah.kupandang ombak yang berkecamuk sambil mendengarkan untaian lagu pujian untuk keesaan tuhan aku bermeditasi pada kekuatan abadi yang bersembunyi bersama mereka kekuasan berlari bersama tiupan angin lincah yang menaburkan aroma rindu padang-padang muncul bersama gunung berapi tersenyum sungging lewat bibir-bibir kembang mewar dan bernyanyi dengan arak-arakan air sungai.
kemudian ku lihat hantu yang sedang duduk di atas sebongkah batu karang besar. aku beranikan diriku untuk mendekati mereka seakan-akan ada segumpil kekuatan mendorongku melawan kehendaku sendiri.
lalu kuhentikan langkahku saat akan mendekati mereka ,seolah langkahku di hentikan oleh kekuatan ghaib.saat itulah hantu yang berdiri tegak menggumuruhkan suaranya hinga mengusik ketenangan makhluk di kedalaman laut, ia bertutur.hidup tanpa cinta bak sebuah pohon tanpa buah dan bunga.dan cinta tanpa keindahan bak bunga tanpa keharuman dan buah tanpa biji..hidup,cinta,dan keindahan adalah tiga sesuatu dalam satu yang tak bisa di ubah atau di rubah.
hantu yang kedua berdiri dengan suara yang bergemuruh seperti air terjun,berkata "hidup tanpa pemberontakan laksana musim semi di padang pasir bertandus..hidup,pemberontakan,dan kebenaran adalah tiga dalam satu yang tak bisa di ubah dan di pisahkan.
kemudian hantu ketiga berdiri dengan suara menggelegar laksana petir yang menyambar "hidup tanpa kebebasan laksana tubuh tanpa jiwa dan kebebasan tanpa pikiran laksan jiwa yang kebingungan..hidup,kebebasan,dan pikiran adalah tiga dalam satu .abadi dan takkan pernah mati
lalu ketiga-tiganya berdiri bersisipan,dan dengan suara maha dasyat mereka berkata
"yang mampersembahkan cinta.."
"yang menciptakan pemberontkan..."
"yang menjujung tinggi kebebasan.."
"adalah tiga manifestasi tuhan,"
"dan tuhan adalah lambang"
"dari kecerdasan alam semesta.."
pada saat itulah kesunyian menyelusup ke dalam desir sayap-sayap samar dan bergetar tubuh-tubuh halus
akupun lalu memejamkan mata kembali sambil mencoba merenungkan gema ucapan yang baru saja aku dengar,sewaktu terbuka mataku ini tak ada sesuatu yang baru saja aku lihat selain laut bertingkup kabut.akupun lalu berjalan kearah batu karang tempat di mana ketiga hantu tadi duduk,tapi kesia-siaanlah yang kulihat,hanya asap bakar-bakaran yang berbentuk spiral melambung menuju kayangan nan jauh..entah..maaf...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar